Selasa, 05 Mei 2015

Simply Words

kairen09.blogspot.com

                Kali ini bukan puisi , bukan juga prosa , hanya aku yag sedang berusaha bicara untuk kau dengar, untuk kau nikmati setiap ucapannya.Pejamkan matamu , kubilang pejamkan matamu !                Eja setiap huruf nya, artikan apa yang tersembunyi di dalamnya.                
T
entang apa aku berkata, untuk apa aku bersuara.


                         Senja masih sama,masih mengurai warna jingga, dan aku masih saja mencintai garis yang memecah cakrawala.
Kau tau ?  Bisa jadi aku tlah selesai dan takkan bisa lagi rindu.
Aku tak pernah lupa untuk mencintaimu lagi dan lagi ~
Kata mereka aku bisa gila , atau sebenarnya memang sudah tak waras lagi.              

    Apa salahnya mencintai ?                
Bukan aku yang meminta perasaan ini.
Bukan juga aku yang sengaja memintanya !
               
Ini hanya titik temu yang terburu waktu. 
Aku lesu mengingat ujung jari telunjukmu, yang tak menunjukku teruntuk yang kau RINDU.Sebatas itu sajakah kau mengingatku ?             
 Sebatas ini sajakah kau menilaiku ?
          
  Semudah itukah kau menjamahku dengan rangahmu?  
Aku masih menunggu sapaanmu yang ramah seperti saat itu.
           

     Begini sajakah kau merasakan aku ?
 Padahal hatiku sudah jujur mengaku.
Aku bukan pujangga yang punya banyak cadangan rima.
Aku tak sedang mencipta puisi, hanya ingin kalimatku kau resapi.
 Aku bukan penyair yang mengindahkan bahasa, menggulirkan bait-bait bertemakan asmara.
                

Aku juga bukan DIA , yang entah siapa.
Mungkin perempuan yang kau cinta ?!
               
Aku bukan lagi gadis berumur 10 tahun yang hanya bisa melamun.
 Aku memang pengagum meihatmu tersenyum, yang satu detik sesudahnya kau membuatku ranum.
Sayang, sepertinya kau tak juga melihatku dengan anggun .

              Lebih baik aku membisu melupakanmu, sebab meninggikan khayalku tentangmu hanya akan membuat ku menangis tersedu.Sebenarnya, aku masih memutar otak untuk mendapat perhatianmu, yang nyatanya jauh dari inderaku. Padahal semua tau, aku ini paling angkuh pada rayu.

Tapi taukah kau ?
Mungkin saja aku butuh laki* sepertimu.

Lelaki yang memanjakanku dengan selera humormu.
Mengajariku mengatur waktu.
Menjejaliku dengan kesederhanaanmu.

Tak bisakah kau menjadi seperti itu ?                 

Menjadi kau yang menemaniku disingkat waktu kemarin?                
           
            Hanya untukku, bukan lagi perempuan itu ?!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar